Selasa, 28 April 2015

أهمية التلفزيون و أثره على الأطفال




يُعدُّ التلفزيون مِنْ أخْطرِ الوَسَائِلِ الإِعْلاَمِيَّة  , حَتَّى لقّّب بِ " الوَالِد الثالث " , وهو ليس مجردُ جهازِ كَهْرُبَائ , بل هو مشركٌ في مسؤُوليةِ إعدادٍ وتربيةِ الأطفالِ , وذلك لأنَّ العَقْلَ البشرِىَّ يَبْدَأ طريقُ التَعَلُّمِ بِالدَّهْشَةِ , ودهشةُ الأطفالِ بهذا الجِهازِ المُثِيْرِ لا تَنْتَهِي  , ومع اسْتِمْرَارِ الدهشةِ بالتلفزيون , فإنَّ عقلَ الطفلِ يتقدم نحو مدارج التقليدِ والتعلُّم .
لقد أصبَحَ سَهْلًا على الطفلِ أن يُلَمَّ بِموضوعاتِ متعددةٍ و متنوعةٍ قبلَ أن يقرأَ عنها كلمةٌ واحدة ٌ, كما أصبح يستطيعُ أن يتعلمَ القراءةَ والكتابةَ بطريقةٍ أسرع , عندما يَرَى علومَه مصورةً على الشاشةِ , حَيْثُ تَشْترِكُ الصورةُ و الصوتُ والنغمُ والحركةُ في توصِيلِ المعلوماتِ .

Pentingnya televisi dan pengaruhnya terhadap anak-anak.
 Pertelevisian termasuk sebagian dari media pengetahuan yang penting. Sampai-sampai dijuluki sebagai “orang tua ketiga” dan televisi tersebut bukan semata-mata peralatan listrik, akan tetapi ia berkaitan erat dalam permasalahan persiapan dan pendidikan anak-anak, demikian itu terjadi karena akal kemanusiaan itu ialah dimulai oleh metode pembelajaran dengan menggunakan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu anak-anak terhadap peralatan ini tidak terbatas pengaruhnya.  Dan terus meneruslah rasa ingin tahunya terhadap televisi. Maka sebenarnya akal anak itu lebih awal terhadap tahapan anak-anak mengikuti(tingkah laku) dan belajar.
Terkadang anak-anak akan lebih mudah untuk memahami tema-tema yang banyak dan bermacam-macam sebelum dia membaca satu kalimat dari tema itu, sebagaimana  anak akan menjadi mudah untuk mampu mempelajari bacaan dan belajar menulis, dengan metode yang cepat. Ketika anak memperhatikan ilmu yang ditampilkan pada layar , dimana gambar, suara , musik, dan gerak dalam mentransfer ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar