Pendahuluan
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses
komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk
mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi
penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan
efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme,
ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah
penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena
fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping penyaji stimulus informasi,
sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan
informasi.
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu
memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan sacara tepat guna.
A. Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria
pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Professor
Ely mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa mendia
merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu,
meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti
karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar,
alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu
dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, ia menyarankan untuk
mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama
diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978)
menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,
setidaknya ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media. Pertama adalah ketersediaaan sumber setempat. Kedua adalah
apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dananya, tenaga dan
fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan
ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa
digunakan dimana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun
serta mudah dijinjing dan dipindahkan.[1]
Erickson dan Curl dalam Rahardjo
(1988) mengembangkan kriteria pemilihan dalam bentuk beberapa pertanyan, yaitu
sebagai berikut :
1. Apakah materinya penting dan berguna bagi
siswa ?
2. Apakah dapat menarik minat siswa untuk
belajar ?
3. Apakah ada kaitan yang mengena
dan langsung dengan tujuan khusus yang hendak dicapai ?
4. Bagaimana format penyajiannya
diatur? Apakah memenuhi sekuens atau tata urutan belajar yang logis ?
5. Apakah materi yang disajikannya mutakhir
dan otentik ?
6. Apakah konsep dan faktanya terjamin
kecermatannya ?
7. Apakah isi dan presentasinya memenuhi
standar ?
8. Bila tidak, apakah ada keseimbangan
kontroversial ?
9. Apakah pandangannya objektif dan
tidak mengandung unsur propaganda dan sebagainya?
10. Apakah memenuhi standar
kualitas teknis ? (Gambar, Narasi, Efek, Warna, dan sebagainya)
11. Apakah struktur materinya
direncanakan dengan baik oleh produsennya ?
12. Apakah sudah dimantapkan
melalui proses uji coba atau validasi ? Oleh siapa, kondisinya, karakteristik
sasarannya, dan sejauh mana hal tersebut berhasil ?
Menurut
Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc. bahwa di dalam memilih media pendidikan perlu
dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: Produksi, Peserta didik, Isi dan Guru.[2]
Kesimpulannya
adalah pemilihan media harus memiliki kriteria sebagai berikut: [3]
1. Tujuan belajar (objective), yaitu tujuan yang
akan dicapai dari penggunaan media dalam pembelajaran. Apakah tujuan tersebut
bersifat kognitif, afektif atau psikomotorik? dan pada aspek yang manakah titik
beratnya? atau apakah materi yang diajarkan bersifat informasi verbal, materi
untuk menanamkan sikap atau untuk mengajarkan keterampilan tertentu?
2. Karakteristik sasaran (Audience), yaitu
kelompok atau subjek pembelajaran (apakah anak-anak, orang dewasa atau
masyarakat umum, dan juga apakah mereka memiliki kelebihan atau kekurangan dari
sisi prestasi akademik, social, ekonomi atau sisi yang lain).
3. Biaya (Cost), yaitu kemampuan finansial yang
tersedia. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan media tersebut?
apakah dana yang ada telah mencukupi, apakah media yang dikeluarkan seimbang
dengan kemungkinan hasil yang akan dicapai, dan apakah ada media lain yang
lebih murah tetapi tujuan tetap tercapai?
4. Karakteristik media, yaitu kemampuan
masing-masing media. Harus diingat bahwa jenis media tertentu mungkin lebih
cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu di banding media yang lain.
5. Mutu Teknis, yaitu apakah medianya tergolong
masih baik atau kurang dari segi audionya, visualnya atau dari sisi elektronik
lainnya. Jangan paksakan menggunakan media yang sudah kualitas gambar dan
suaranya jelek, hanya sekedar supaya ada variasi.
6. Kesesuaian di lapangan, yaitu medianya
acceptable apa tidak. Kondisi lapangan perlu dipertimbangkan. Misalnya adat
istiadat, budaya, agama, fasilitas yang ada di lingkungan sekolah, dan
lain-lain
7. Ketersediaan dan Kelayakan, yaitu jenis media
tersebut apakah tersedia di lingkungan kita atau sekolah dan layak untuk di
pakai atau tidak? Mungkinkah kita memperolehnya? Kalau ada, apakah sekolah
memiliki peralatan untuk menggunakannya, tenaga yang merawat atau
mengoperasikannya? Dan jika tidak ada dan harus membuat, adakah bahan-bahan,
waktu dan tenaganya?
|
B. Prinsip
Prinsip Pemilihan Media Pembelaran
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk
pembelajaran siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di
antaranya:
1.
Media yang akan digunakan
oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Media yang akan digunakan
harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3.
Media pembelajaran harus
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
4.
Media yang akan digunakan
harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
5.
Media yang digunakan
harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya.[4]
C. Aspek Pertimbangan dalam Pemilihan Media
Pembelajaran
Untuk
menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar proses
belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Pengetahuan
kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum
menentukan media apa yang akan dipakai dalam menyampaikan materi,
pengajar harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri
dan peserta belajarnya akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui
media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan
penggunannya.
2.
Kemudahan
melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang
digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan
mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
3.
Level
interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang
pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih,
bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena,
melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian
materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi
sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
4.
Strategi
pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan
digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih
mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru
yang terjadi akan sebaliknya.
5.
Kompleksitas
materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan,
pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan
kepada peserta belajar.
6.
Perubahan
materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan
terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan
pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi
perubahan materi yang terjadi.[5]
Simpulan
Kriteria
pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Adapun
kriteria pemilihan media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1. Tujuan Beajar
2. Karakteristik Sasaran
3. Biaya
4. Karakteristik Media
5. Mutu Teknis
6. Kesesuaian di Lapangan
7. Ketersediaan dan Kelayakan
8. Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar