Selasa, 28 April 2015

Kreteria Pemilihan Media Pembelajaran


Pendahuluan
        Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya  kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
        Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
        Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka  masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan sacara tepat guna.
A. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
        Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
        Professor Ely mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa mendia merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, ia menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai.
        Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama  adalah ketersediaaan sumber setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dananya, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan dimana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta  mudah dijinjing dan dipindahkan.[1]
Erickson dan Curl dalam Rahardjo (1988) mengembangkan kriteria pemilihan dalam bentuk beberapa pertanyan, yaitu sebagai berikut :
1. Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa ?
2. Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar ?
3. Apakah ada kaitan yang mengena dan langsung dengan tujuan khusus yang hendak dicapai ?
4. Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi sekuens atau tata urutan belajar yang logis ?
5. Apakah materi yang disajikannya mutakhir dan otentik ?
6. Apakah konsep dan faktanya terjamin kecermatannya ?
7. Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar ?
8. Bila tidak, apakah ada keseimbangan kontroversial ?
9. Apakah pandangannya objektif dan tidak mengandung unsur propaganda dan sebagainya?
10. Apakah memenuhi standar kualitas teknis ? (Gambar, Narasi, Efek, Warna, dan sebagainya)
11. Apakah struktur materinya direncanakan dengan baik oleh produsennya ?
12. Apakah sudah dimantapkan melalui proses uji coba atau validasi ? Oleh siapa, kondisinya, karakteristik sasarannya, dan sejauh mana hal tersebut berhasil ?

        Menurut Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc. bahwa di dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: Produksi, Peserta didik, Isi dan Guru.[2]
        Kesimpulannya adalah pemilihan media harus memiliki kriteria sebagai berikut: [3]
1.   Tujuan belajar (objective), yaitu tujuan yang akan dicapai dari penggunaan media dalam pembelajaran. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif atau psikomotorik? dan pada aspek yang manakah titik beratnya? atau apakah materi yang diajarkan bersifat informasi verbal, materi untuk menanamkan sikap atau untuk mengajarkan keterampilan tertentu?
2.   Karakteristik sasaran (Audience), yaitu kelompok atau subjek pembelajaran (apakah anak-anak, orang dewasa atau masyarakat umum, dan juga apakah mereka memiliki kelebihan atau kekurangan dari sisi prestasi akademik, social, ekonomi atau sisi yang lain).
3.   Biaya (Cost), yaitu kemampuan finansial yang tersedia. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan media tersebut? apakah dana yang ada telah mencukupi, apakah media yang dikeluarkan seimbang dengan kemungkinan hasil yang akan dicapai, dan apakah ada media lain yang lebih murah tetapi tujuan tetap tercapai?
4.   Karakteristik media, yaitu kemampuan masing-masing media. Harus diingat bahwa jenis media tertentu mungkin lebih cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu di banding media yang lain.
5.   Mutu Teknis, yaitu apakah medianya tergolong masih baik atau kurang dari segi audionya, visualnya atau dari sisi elektronik lainnya. Jangan paksakan menggunakan media yang sudah kualitas gambar dan suaranya jelek, hanya sekedar supaya ada variasi.
6.   Kesesuaian di lapangan, yaitu medianya acceptable apa tidak. Kondisi lapangan perlu dipertimbangkan. Misalnya adat istiadat, budaya, agama, fasilitas yang ada di lingkungan sekolah, dan lain-lain
7.   Ketersediaan dan Kelayakan, yaitu jenis media tersebut apakah tersedia di lingkungan kita atau sekolah dan layak untuk di pakai atau tidak? Mungkinkah kita memperolehnya? Kalau ada, apakah sekolah memiliki peralatan untuk menggunakannya, tenaga yang merawat atau mengoperasikannya? Dan jika tidak ada dan harus membuat, adakah bahan-bahan, waktu dan tenaganya?

 
Waktu (Time), yaitu penggunaan media tersebut bagaimana dari sisi penggunaan waktunya, apakah lebih cepat, lamban atau sedang. Sehingga kita bisa mengestimasi penggunaan media tersebut dari segi ketersediaan waktu.

B. Prinsip Prinsip Pemilihan Media Pembelaran
        Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk pembelajaran siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya:
1.   Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.   Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3.   Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
4.   Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
5.   Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya.[4]

C.  Aspek Pertimbangan dalam Pemilihan Media Pembelajaran
        Untuk menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1.   Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum menentukan media apa yang akan  dipakai dalam menyampaikan materi, pengajar harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta belajarnya akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunannya.


2.   Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
3.   Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
4.   Strategi pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya.
5.   Kompleksitas materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar.
6.   Perubahan materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi.[5]

Simpulan
        Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
        Adapun kriteria pemilihan media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1.    Tujuan Beajar
2.    Karakteristik Sasaran
3.    Biaya
4.    Karakteristik Media
5.    Mutu Teknis
6.    Kesesuaian di Lapangan
7.    Ketersediaan dan Kelayakan
8.    Waktu


      [1] Arief S. Sadirman, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 2011), h.85
      [2] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.241
      [3] Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Media Pembelajaran, (Bandung: Sinarbaru Algensindo, 1991), h.23
      [4] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2006), h.171
      [5] Tafqih Zuhdy, Jurna Pendidikan Islam, (Ponorogo: Ponorojo, 2011), h.150

Tidak ada komentar:

Posting Komentar