1. Karakteristik
LKS.
LKS
atau Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu media belajar berupa buku, yang
isinya disesuaikan dengan standar kompetensi. Ada banyak nama LKS ini, namun
pada dasarnya LKS merupakan sumber belajar yang disusun oleh sekelompok tim penulis yang terdiri Pengarah, Ketua,
sekretaris dan Anggota yaitu disusun oleh Tim Guru Bina PAI yang tergabung
dalam Forum Guru Bina PAI Madrasah Aliyah se-Indonesia. Dan menurut Tim ini,
kelahiran LKS didasarkan realita dilapangan terhadap kesulitan guru untuk
memperolah sumber belajar yang memadai dan sulitnya mendapatkan buku-buku paket
karena bisa dihitung dengan jari penerbit yang menerbitkan buku-buku Agama
untuk MA[1].
Adapun dalam satu buku LKS dipergunakan untuk
satu semester , pada cover muka di tampilkan gambar asli yang disesuaikan
dengan bidang study, LKS untuk Bahasa Arab misalnya, menggunakan gambar Ka`bah.
Adapun pada halaman ke 2 terdapat nama-nama tim penyusun, kata pengantar serta
daftar isi. Sedang pada setiap pokok bahasan disertakan Kompetensi Dasar dan
standar materi. Sedangkan materi yang ditampilkan lebih sedikit dari pada
soal-soal yng bervariasi dan banyak, seperti diantaranya, pada Dars awwal pada LKS bahasa Arab kelas XII semester
genap, materi ada 5 halaman, sedang soal-soalnya ada 11 halaman. Tentu saja
dengan berbagai varasi soal seperti pilihan ganda,isian, essay, mengarang dan
lan-lain.
2. Minat Belajar.
Kita ketahui besama, bahwa
diantara berbagai factor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar,barangkali
kondisi individu pelajar yang memegang peranan paling menentukan. Jika di
uraikan, kondisi individu ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok atau factor
yaitu
·
Kondisi Fisiologis
·
Kondisi Psikologis[2]
Kondisi
fisiologis secara umum adalah keadaan jasmani, gizi, kondisi pancaindera
terutama pendengaran dan penglihatan. Sebagian besar yang dipelajari oleh
manusia yang belajar langsung dengan membaca, melihat contoh atau model,
melakukan observasi, engamati hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan
guru, ceramah, dan sebagainya.
Sedangkan
kondisi psikologis diantaranya adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi,
kemampuan-kemampuan kognitif seperti persepsi, ingatan, dan berfikir.
Bahwa
minat mempengaruhi proses dan hasil belajar, tak usah dipertanyakan. Kalau seorang
tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tdak dapat diharapkan bahwa dia akan
berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut ; sebaliknya, kalau
seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan
lebih baik.[3]
3.
Hasil analisis
Sekarang ini banyak
kita jumpai LKS yang dijadikan acuan para guru untuk mendidik siswa dalam
beberapa mata pelajaran . Disitu sudah tersedia bahan bacaan yang disajikan
secara ringkas, juga terdapat banyak soal-soal yang nantinya harus dikerjakan
oleh para siswa. Kelihatannya selintas bagus untuk pendidikan, tapi jika kita
lihat konsekuensinya sangatlah jauh dari harapan, yaitu :[4]
Menghambat Imajinasi siswa
Sejak anak masih kecil kita harus membiasakan anak untuk
berimajinasi sendiri, meskipun terkadang lucu sekalipun. Biarkan dia berpikir
sendiri tanpa kita memerintahnya. Dari imajinasi yang tertuang, kalau kita
amati terkadang malah lebih hidup dan dia merasa dihargai. Dengan adanya buku
LKS, siswa dilatih untuk mengendorkan kecerdasannya dalam berimajinasi dan
membaca buku paket yang lain. Dia hanya diwajibkan menjawab soal-soal pada pola
yang ada. Ini pun terkadang ada campur tangan dari orangtua atau pengasuh.
Mengajari anak untuk minder
Dari ilustrasi di atas, bisa saja lambat laun membuat anak minder.
Jika hal ini terjadi terus, dikhawatirkan si anak akan merasa apa yang dilakukannya
salah dan serba salah. Seandainya ini berlangsung terus sampai dia dewasa,
penulis yakin siswa tidak akan bisa mandiri dengan pikirannya Padahal sekarang
ini banyak buku-buku yang dapat lebih meningkatkan wawasan siswa dari sekedar
menjawab soal yang ada pada LKS.
Memenuhi kewajiban sekolah
Kalau siswa sudah usai sekolah, Lembar Kerja Siswa tersebut di
berikan gurunya untuk dikerjakan. Seandainya siswa tersebut mengerjakan
soa-soal yang ada pada buku tersebut,
pastilah dia hanya mengerjakannya karena tuntutan tugas dari sekolah. Ini yang
berbahaya, sebab tidak ada kemauan dari dirinya untuk berkreasi sebaik mungkin.
Ironisnya, ada beberapa guru yang pandai memanfaatkan
LKS. Ketika berhalangan mengajar dia bisa menghubungi teman sejawatnya untuk
memberi pengumuman kepada anak didiknya. "Anak-anak, berhubung Pak Guru A
berhalangan mengajar, ada tugas untuk kalian untuk mengerjakan LKS halaman
sekian sampai sekian."[5]
.
- Hasil wawancara
Berikut
ini hasil wawancara dengan beberapa siswa Madrasah Aliyah PP Al Istiqamah
Banjarmasin pada tanggal 22 agustus 2007
-
Buku
yang dipakai guru dalam mengajar hanya LKS, otomatis mereka para siswa hanya
membaca LKS tersebut karena soal-soal yang akan di ujikan baik itu untuk nilai
harian, pertengahan semester dan ujian semester tidak keluar dari bahan LKS
tersebut. Ini berdasarkan pernyataan beberapa orang santri yang bernama Rahmat
Ilahi, Heriyadi yang sedang duduk di kelas XII IPS 1 dan lain-lain; bahwasanya
apabila mereka akan menghadapi ulangan, yang mereka baca hanya LKS, karena
memang semua soal-soal diambil dari LKS.
-
Adapun
guru mereka tidak menginstruksikan para santrinya untuk membeli buku paket
lain, atau mencari bahan pada surat kabar, internet dan lain-lain tidak
diketahui alasan guru mereka tsb mengapa demikian.
-
Sedangkan
bidang study yang menggunakan bahan pelajaran LKS hanya bidang study Pendidikan
Agama Islam(PAI) yang ada pada kelas XII IPS yaitu Qur`an Hadits, Sejarah
Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan Fiqh. Sedangkan untuk kelas XI IPS Quran
Hadits, Bahasa Arab, Aqidah Akhlaq dan Fiqh.
-
Sedangkan
untuk bidang study kurikulum atau jurusan seperti ekonomi, akuntansi dan
lain-lain memang ada buku paketnya.
-
Adapun
strategi guru dalam mengajar adalah metode ceramah atau menjelaskan dan
menjawab soal-soal yang ada pada LKS tsb.
-
Untuk
bidang study Bahasa Arab memang ada buku panduan, akan tetapi tidak di gunakan
dalam pembelajaran sehingga minat baca santri terhadap buku tersebut kurang
bahkan tidak ada.
-
Harga
LKS @ Rp.6000-,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar