Pendahuluan
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual
dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi
informasi sesuai dengan kebutuhan.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan
sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi
media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep
dan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah
memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Komputer sebagai media pembelajaran sangat membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada murid-murid dan juga membantu
murid dalam belajar.
Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran maka
media pembelajaran berbasis computer sudah seharusnya digunakan dalam proses
belajar mengajar. Makalah ini akan membahas lebih mendalam tentang penggunaan
media pembelajaran berbasis komputer / multimedia.
1.
Pengertian Media Berbasis Komputer
(Multimedia)
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata
"medium" secara harfiah berarti "perantara atau pengantar",
dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan.[1] Dalam
bahasa arab dikenal dengan istilah wasail
(وسائل).[2]
Aminuddin Rasyad dan Darhim mengemukakan
bahwa media adalah "perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan".[3] Menurut
M. Sastrapraja dalam Kamus Istilah Pendidikan dan Umum media adalah
"semua bentuk peralatan yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu (informasi,
gagasan, dan sebagainya) kepada orang lain".[4]
Selain
pengertian media di atas masih banyak yang mengemukakan pengertian media,
antara lain:
1. Association of Education and
Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu "segala bentuk
yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi".[5]
2. Asosiasi Pendidikan Nasional
(National Education Association/NEA) mengungkapkan bahwa media adalah
"bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca".[6]
3. Menurut Hamidjojo media adalah
"semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan
atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat
yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju".[7]
Dari
beberapa pengertian tentang media di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
yang dinamakan media adalah semua jenis alat dan semua bentuk perantara yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau data kepada orang lain yang dituju.
Multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan
peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik,
dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat
mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat
dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari
dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan
animasi.
Perkembangan
teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network)
yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber
belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web
telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi
keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web
di sekolah.[8]
2.
Jenis-Jenis Media Berbasis Komputer (Multimedia)
Beberapa bentuk
penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
a. Penggunaan Multimedia
Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup
efektif sebab menggunakan multimedia projector
yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah
menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan
sound menjadi satu
kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar
siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif
maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang
berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer
menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat
lunak perancang presentasi seperti Microsoft
power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel
presentation yang dikembangkan oleh Coral inc”
hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang
mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan
tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi
dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan
perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat
keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh
dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor,
kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan
bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam
kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan
berbagai karakteristik audience.
Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan
untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan
komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi
digital dalam bentuk Multimedia projector
(seperti LCD, In-Focus
dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan
proyeksi lainnya, seperti over
head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi.
Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi
digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan
pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut
pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu
metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi
dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah
memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan
praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada
teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi
dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan
pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan
keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media
presentasi yang berbasis komputer.[9]
b. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di
sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer.
Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI)
dan Computer Assisted Instructuion
(CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media
terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video,
teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
- Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer dan umpan baliknya yang benar diberikan.. Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
- Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional.
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan
adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi
dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan
materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui
CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa
dibandingkan dengan mengajarkan hardware.
Misalnya tutorial Microsoft Office
Word, Access, Excel, dan Power
Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat
belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa
dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan
keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat
langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk
mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh. [10]
c. Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat
digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial
membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga
dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam
video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbuhan,
teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain. [11]
d. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi
global, yaitu,“the largest global
network of computers, that enables people throughout the world to connect with
each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R.
Licklider dari MIT (Massachusetts
Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. “Through
independent study, students become doers, as well as thinkers”.
Para siswa dapat mengakses secara online
dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer
tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik.
Informasi yang diberikan server-computers
itu dapat berasal dari commercial
businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu),
atau artistic and cultural groups
(.arts)
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi
seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis
informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai
dengan kehidupan nyatanya (real
life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa
dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta
ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar
bekerjasama (collaborative)
satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic
mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru
siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut:
1.
Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah
air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan
ruang kelas.
2.
Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka
biasa.
3.
Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4.
Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajar/siswa.
5.
Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6.
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik
pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun
guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek
tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat
pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai
negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya
untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan
perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu
pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan
akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas
materi pembelajaran elektronik (online
learning material).
Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan
dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka
kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan
program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas
khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan
pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana
yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang
lainnya. Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet
tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran melalui internet. [12]
3.
Fungsi dan Manfaat Media Berbasis Komputer
(Multimedia)
Pada
lembaga pendidikan yang berkualitas tinggi, pada umumnya telah memiliki
fasilitas belajar dan didukung oleh media pembelajaran yang lengkap. Salah satu
argumentasi, bahwa media pembelajaran mempunyai manfaat yang besar dalam
pembelajaran, adalah sebagaimana yang dikemukakan para ahli pendidikan, yaitu:
1. Arief S. Sardiman, dkk
mengemukakan bahwa media pembelajaran termasuk media berbasis komputer/
multimedia mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indra.
c. Penggunaan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dalam
hal ini media pendidikan berguna untuk:
1) Menimbulkan gairah belajar
2) Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
3) Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap
siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan yang disajikan sama untuk setiap siswa, maka
guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yang dengan
kemampuannya dalam:
1) Memberikan perangsangan yang sama
2) Mempersamakan pengalaman
3) Menimbulkan persepsi yang sama.[13]
2. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
mengatakan bahwa media dalam proses belajar mengajar termasuk media berbasis
komputer/ multimedia mempunyai manfaat yang besar, yaitu:
a. Pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[14]
3. Muhammad Basyiruddin Usman
mengemukakan bahwa manfaat media dalam proses belajar mengajar termasuk media
berbasis komputer/ multimedia adalah sebagai berikut:
a. Membantu memudahkan belajar bagi
siswa/ mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru/ dosen.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata
(yang abstrak dapat menjadi konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih
besar (jalannya pelajaran tidak membosankan).
d. Semua indra murid dapat
diaktifkan. Kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya.
e. Lebih menarik perhatian dan minat
murid dalam belajar.
f. Dapat membangkitkan dunia teori
dengan relitanya.[15]
4. Menurut Uzer Usman media dalam
pembelajaran mempunyai manfaat:
a. Meletakkan dasar-dasar yang
konkret untuk berpikir. Oleh karena itu, mengurangi verbalisme (tahu istilah
tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu namanya).
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Membuat pelajaran lebih menetap
atau tidak mudah dilupakan.
d. Memberikan pengalaman yang nyata
yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang
teratur dan kontinu.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.[16]
Dari beberapa pendapat para ahli tentang
manfaat media pembelajaran yang telah penulis kemukakan di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa manfaat dari media pembelajaran media berbasis komputer/
multimedia adalah untuk mempermudah pencapaian pendidikan, menumbuhkan motivasi
belajar anak, menarik perhatian dan minat siswa, sehingga memudahkan siswa
dalam menerima penjelasan dari guru. Dengan demikian mutu kegiatan belajar akan
lebih berkualitas.
Selain itu, secara khusus Penggunaan
internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat
memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan
dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet
dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang
mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri
untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi
keahliannya.[17].
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media
Berbasis Komputer (Multimedia)
1. Latar
Belakang Pendidikan Guru
Dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan, seorang guru juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
merealisasikan tujuan pendidikan Nasional. Oleh sebab itu, seorang guru
dituntut mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik,
karena tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam menyampaikan mata pelajaran
nahwu sharaf merupakan modal utama dalam kelangsungan proses belajar mengajar.
Latar belakang pendidikan guru akan
mempengaruhi keprofesionalannya dalam mengajar. Berbagai ilmu yang didapatnya
selama studi merupakan modal dasar yang nantinya akan diterapkannya dalam
profesinya. Karena seorang guru haruslah memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan sesuai dengan profesinya sebagai guru. Lebih dari itu
hendaknya latar belakang pendidikan guru itu sesuai pula dengan mata pelajaran
yang diajarkannya.
Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan
bahwa pendidik alumnus FKIP atau Fakultas Tarbiyah dan pendidik alumnus FISIP
akan berbeda cara mengajar mereka. Sebab pendidik alumnus FKIP atau Fakultas
Tarbiyah telah memiliki sejumlah pengalaman teoritis di bidang keguruan. Dari
alumnus dua orang sarjana perguruan tinggi yang berbeda ini saja sudah terlihat
perbedaannya apalagi bila dibandingkan antara pendidik alumnus SMTA dengan
pendidik alumnus perguruan tinggi.[18]
Senada dengan pendapat di atas, Mahmud
Yunus mengungkapkan bahwa "tidak ada jalan untuk memperbaiki guru-guru,
melainkan dengan mempersiapkan guru-guru itu di sekolah-sekolah guru
(Mu'allimin atau Fakultas Tarbiyah atau FKIP)"[19]
Dari gambaran di atas jelas sekali bahwa
faktor latar belakang pendidikan guru sangat mempengaruhi terhadap kemampuan,
keahlian dalam mengajar termasuk menggunakan media berbasis komputer.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra'
ayat 84 yang berbunyi:
قُلْ
كُلُّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى
سَبِيْلاً
Dari ayat di atas dapat diambil
pelajaran bawa setiap profesi harus memiliki keahlian di bidangnya, termasuk
guru, dengan demikian guru yang mengajar haruslah memiliki latar belakang
pendidikan khusus tentang pembelajaran pada Fakultas Tarbiyah/ Keguruan agar
mampu menguasai penggunaan metode dan media pembelajaran dengan baik dan
maksimal.
2. Pengalaman
Guru Dalam Mengajar
Selain latar belakang pendidikan guru,
pengalaman guru dalam mengajar juga turut mempengaruhi kompetensi guru dalam
menggunakan media berbasis komputer karena dengan pengalaman, seorang akan
mudah dalam melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.
Seorang guru yang baru pertama kali
mengajar, biasanya menunjukkan sikap agak kaku dan kadang kebingungan untuk
mengeluarkan kata-kata yang tepat untuk memulai pembelajaran. Hal ini kadang
membuat bahan yang dikuasai menjadi terlupakan dan media yang ingin diterapkan
juga tidak tertata. Sehubungan dengan pengalaman guru dalam mengajar ini maka Syaiful Bahri Djamarah mengatakan:
”Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Pengalaman adalah guru yang tidak pernah marah. Pengalaman adalah sesuatu yang
mengandung kekuatan karena itu setiap orang selalu mencari dan memilikinya.”[20]
Dengan demikian, maka pengalaman
mengajar bagi guru itu sangat besar pengaruhnya artinya bagi seorang guru yang
memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan profesinya, kemudian
memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama, tentu akan mengajar dengan
maksimal begitu juga penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran,
sebaliknya seorang guru yang kurang pengalaman dalam mengajar akan menemukan
sejumlah kesulitan dalam mentransfer nilai dan pengetahuan serta keterampilan
pada setiap siswanya.
3. Training keguruan yang diikuti.
Training
atau Penataran disebut juga dengan upgrading, ialah segala usaha atau
kegiatan yang bertujuan untuk meninggikan atau meningkatkan taraf ilmu pengetahuan
dan kecakapan para pegawai, guru-guru atau petugas pendidikan lainnya, sehingga
dengan demikian keahliannya bertambah luas dan mendalam.[21]
Sering
tidaknya guru mengikuti penataran merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
peningkatan kualitas guru termasuk dalam penggunaan media berbasis komputer, penataran memuat beberapa unsur,
ada unsur individual (pada waktu melaksanakan tugas individual), unsur kelompok
(waktu berdiskusi) dan unsur tulisan (waktu membuat laporan dan lain-lain).
Persiapan
calon-calon guru di sekolah guru –baik ia dari SGB, SGA/ SPG, maupun dari FKIP
atau IKIP- belumlah merupakan persiapan-persiapan yang cukup lengkap jika
ditinjau dari tugas kewajibannya sebagai pendidik yang sangat luas setelah
keluar dari sekolah itu. Persiapan-persiapan yang diterima di sekolah guru,
waktu dan luasnya sangat terbatas, juga sebagian besar merupakan persiapan yang
bersifat teoritis. Pengalaman-pengalaman praktek yang diterimanya dari
latihan-latihan praktek mengajar sangat terbatas dan dalam waktu yang tidak
lama, belum merupakan pengalaman yang cukup bermutu untuk memenuhi tugas-tugas
dan tanggung jawabnya setelah keluar dari sekolah guru. Banyak hal yang harus
diperbuat dan dilakukan oleh guru yang belum sempat atau tidak dipelajarinya di
sekolah guru.[22]
Begitu
juga dalam hal kompetensi guru dalam penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran, walaupun
berbagai kompetensi guru dalam pembelajaran sudah diajarkan di sekolah-sekolah
guru, akan tetapi pengalaman-pengalaman praktek yang dilakukan di sekolah itu
sangatlah sedikit, oleh karena itulah pemerintah mengadakan penataran-penataran
yang sifatnya meningkatkan kualitas taraf ilmu pengetahuan dan kecakapan guru.
Simpulan
Multimedia
berbasis komputer dapat
diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana
untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan
yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur
penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai
media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi
pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Beberapa bentuk
penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
1. Penggunaan Multimedia Presentasi.
2. CD Multimedia Interaktif
3. Video Pembelajaran.
4. Internet
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat
memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga
bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali
informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang
ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap
mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja
menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website
dalam bidang yang menjadi keahliannya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media
Berbasis Komputer (Multimedia) diantaranya adalah:
1.
Latar Belakang Pendidikan Guru
2.
Pengalaman Guru Dalam Mengajar
3. Training keguruan yang diikuti.
[1] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet.
ke-2, h. 136.
[3] Aminuddin Rasyad dan
Darhim, Materi Pokok Media Pengajaran (Modul 1-6), (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1993), h.
104.
[6] Arief S. Sadiman, et.
all, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), h. 7.
[8] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/html
[9] Ibid
[10] Ibid
[11] Ibid
[12] Ibid
[14] Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), cet.
ke-4, h. 2.
[17] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/html
[18]Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi
Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 131.
[19] Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan
Pengajaran, (Jakarta: Hidayakarya Agung, 2006), h. 60.
[20]Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit.,
h. 132.
[21]M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. ke-16, h.
76.
[22] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar